Ngawi – Agenda “Nguri uri ” budaya Jawa dan mengirim do’a leluhur telah dilakukan oleh masyarakat desa Dero, Kecamatan Bringin bulan Agustus lalu.
Sebagai wujud melestarikan budaya Jawa yang melekat, tidak lupa mengumandangkan zikir, do’a, dalam tirakatan kepala desa dan masyarakat.
Seperti dikutip resmi di website desa Dero, telah mengagendakan acara tahunan tersebut.
Sebelumnya media ini telah menemui kepala desa Dero bahwa desanya akan ada agenda salah satunya “Bersih Desa” atau Nyadran.
Kegiatan mengirim doa dilakukan di tiga makam, satu punden, dan satu sendang. Sementara itu, kegiatan dzikir dan tahlilan dilaksanakan di pendopo kantor Desa Dero. Sedangkan kegiatan tirakatan dilaksanakan di Sendang Beji.
Sebelum hari jelang acara puncak diadakan kerja bhakti di dusun Desa Lor, dikutip dari website resmi Desa Dero, untuk menyambut agenda nyadran lebih dahulu bersih bersih lingkungan. “Dengan kerja bakti bersih makam ,menjadi terawat dan jaga silaturahmi warga”, ungkap, Subroto warga setempat.
Kades Dero Ariyadi mengatakan bahwa tradisi bersih desa merupakan kearifan lokal yang harus dilestarikan. Menurutnya, tradisi bersih desa merupakan wujud syukur kepada Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya kepada masyarakat Dero.
“Ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Dero,” Ujar. “Tradisi ini merupakan wujud syukur kami kepada Allah SWT karena telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat Dero.” Jelasnya. (Rif/hert)
