( Analisisjatim. Com) -Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama aktivis Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Ngawi, unjuk rasa demo di depan Kantor DPRD Ngawi, Jumat (6/9/2024).
Kasus Dana Hibah yang ramai dibicarakan Masyarakat Ngawi, menjadi polemik, yang diduga dikorupsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi sekitar Rp19 miliar harus kita kawal sampai tuntas.
Ketua PMII Syamsul Ma’arif, koordinator menyuarakan dengan lantang, ”Kami para aktivis mahasiswa akan mengawal kasus dana hibah yang dikorupsi 19 M, diduga diselewengkan.”
“Diduga dana ini, yang diselewengkan bukan hanya para staf saja, namun ada yang terlibat pihak instansi yang terlibat, jangan sampai tebang pilih,” tambahnya.
Terkait kasus dugaan korupsi tersebut, pihak mahasiswa menekan kepada DPRD untuk mensikapi masalah korupsi harus tuntas, sebab tugas pokok DPRD Ngawi, mengawasi, mengkontrol. serta mencegah korupsi di Wilayah Kabupaten Ngawi.
Dewan harus berkomitmen untuk mengusut tuntas untuk mengawasi para pelaku koruptor yang dilakukan oleh para ASN, dan juga dewan harus tegas memberantas KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Sementara Ketua DPRD Agit Feligia Hendriadi, dengan berkomitmen akan mendesak pihak APH untuk mengusut tuntas sampe akar-akarnya terkait korupsi, yang saat ini kasus tersebut, sudah ditangani Kejaksaan Negeri Ngawi. (Dwi/rif)