Ngawi – Tepatnya dijalan raya Ngawi – Solo, desa Watualang terdapat mesin besar pengiring jagung. Oleh pemiliknya jagung curah yang sudah dikeringkan langsung dikirim ke pabrik pakan ternak.
Pernah suatu ketika beberapa warga setempat mengajukan keberatan terkait keberadaan mesin pengeringan tersebut.
Mesin tersebut diperuntukkan sebagai pengering jagung saja yang selanjutnya dikirim dan diproses pabrik pakan ternak. (24/0ktober “24)
” Sebenarnya yang menjadi keberatan kami adalah tentang limbah, dan suara bising”, terang yang mengaku bernama Anton , warga setempat.
Tidak lama kemudian awak media bertemu langsung pemilik perusahaan untuk konfirmasi lebih lanjut tentang mis komunikasi warga sekitar , dan semua keberatan sudah dipelajari serta telah di jawab.
” Soal limbah hampir nol persen atau tidak ada, karena itu hanya sisa alat bahan bakar berupa arang dari sekam padi, dan justru bermanfaat sebagai media tanam”, jelas, Samuel pemilik usaha tersebut.
“Dan suara bising sudah ditanggulangi terutama jam istirahat serta berakhirnya karyawan berhenti aktifitas kerja antara pukul : 17.00 – 18.00 ( 6 Sore) sudah berhenti beroperasi, dan secara bergiliran kami juga peduli pada warga dan lingkungan setempat secara bergantian, seperti giat Desa dalam peringatan seperti Hari kemerdekaan dan lainnya”, tambah, Samuel pengusaha muda Ngawi. (Rif)