Jakarta, Gurindam.id – Pro dan Kontra Pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi topik yang hangat diperbincangkan kalangan masyarakat belakangan ini.
Pembahasan RUU HIP yang dilakukan DPR ini mendapatkan kritik dari banyak pihak. Padahal menurut pendiri Cerdas Merah Putih, Mika Panjaitan Pemerintah belum pernah membahasnya masih fokus pada penanganan Covid-19.
“Ada orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab yang melempar isu tersebut. Pemerintah dan masyarakat belum pernah membahas isu tersebut masih fokus bekerja terhadap penanganan covid -19. Jadi ada orang yang sengaja menyudutkan pemerintah lewat isu RUU HIP disaat pandemi.
Sebaiknya tidak usah ditanggapi kalau perlu abaikan saja,” ujar Ir. Mika Panjaitan selaku Direktur Utama Quantum Institute (QUIN) kepada GURINDAM.ID, di Jakarta, Senen (29/06/2020).
Jika benar RUU HIP memang akan dibahas di DPR tambah Mika harus melibatkan masyarakat, pakar hukum, akademisi/kampus, organisasi yang berkompeten dan stockholder yang lain. “Kalau memang akan dibahas akan membutuhkan waktu dan perdebatan yang panjang.
Sebenarnya Pancasila selain menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia juga sebagai falsafah bangsa. Artinya sudah tidak bisa di kutak-katik. Saya tidak sependapat dengan usulan RUU HIP. Masalah sensitif ini sebaiknya jangan direspon abaikan saja, karena bisa mengadu domba antara elemen bangsa. Fokus saja dulu pada Covid-19,”tandasnya. (s handoko)
