Ngawi-Untuk meningkatkan kebutuhan pangan dari petani perlu dorongan pemerintah baik tanaman padi maupun tanaman lainnya,yang terpenting turut menambah ketersediaan pangan. Akhir-akhir ini pemerintah daerah kabupaten Ngawi melalui dinas ketahanan pangan dan pertanian mendorong padi ramah lingkungan yakni padi organik. Disamping mendorong padi organik yang tumpuan pupuknya dari proses non kimiawi atau dari bahan alami,pemerintah masih tetap mendukung keberadaan padi non organik sebagai keterpaduan yang nantinya perlahan kimia bisa berkurang.29’6’22
“Kita mendukung dan memfasilitasi serta mendorong padi organik,sebagai padi ramah lingkungan,sebagaimana yang disampaikan pak Bupati (H.Ony Harsono,ST-red),jelas,Supardi,Kepala dinas ketahanan pangan dan pertanian.
“Serta dengan keterpaduan kimia dan organik,lambat laun pupuk kimia akan perlahan berkurang dengan adanya pembuatan pupuk secara alami yang berasal dari tumbuhan alami dan kotoran hewan secara mandiri”,tambahnya.
Di kabupaten Ngawi untuk menuju organik butuh proses,padi organik sangat bermanfaat bagi pembenahan lahan,dan kembalinya kesuburan tanah,pemda siap memfasilitasi lahan padi organik untuk sertifikasi. Yang sudah sertifikasi antara lain dari desa Ngompro kecamatan Pangkur,desa Jatirejo,kecamatan Kasreman yang diprakasai oleh Agus Suwoko,S.Sos kepala desa Jatirejo,dan yang sudah lama perintis organik knock Kastam dapat diperbarui sertifikasinya.
Bersama dinas ketahanan pangan dan pertanian untuk tahun 2022 ini,pemda memfasiltasi untuk sertifikasi dari kelompok tani “Mitra Tani” dari desa Klitik,kecamatan Geneng,yang luasan lahannya mencapai 4-5 h.a,untuk padi organik yang bersertifikat.
Sementara itu Suprapti ,kepala desa Klitik pernah menyampaikan desanya sudah memenuhi syarat sebagai penghasil padi organik ,yang telah dicanangkan menanam organik.”kami dan kelompok tani sudah menanam padi organik Insya Allah didukung oleh pemerintah daerah”,jelasnya.(adv.Dispertan ngawi)