Kegiatan Workshop

Adil Berpijak Kebenaran - November 15, 2023
Kegiatan Workshop
 - (Adil Berpijak Kebenaran)
Editor

Study dan Work Shop di Karangploso, Malang

Ngawi – Agenda Wokshop untuk peningkatan produksi tembakau secara kuantitas dan kualitas di laksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian(DKPP) Kabupaten Ngawi di Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Tanaman Pemanis Dan Serat (BPSIP TAS) di Karangploso Malang.

Kegiatan pertama dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, SE, Msi.

Menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan para petani tembakau dan penyuluh pendamping wilayah yang mempunyai potensi tanaman tembakau dan didampingi tim DKPP dengan total sebanyak 80 orang.
Dilanjutkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPSIP TAS, Dr. Tantri Dyah Ayu Anggreaeni, SP, M.Sc .
Dan ungkapan ucapan selamat datang dengan menceritakan profil dari BPSIP TAS yang dulunya bernama BALITTAS.

“Produksi tanaman tembakau tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas produksinya tapi juga dari kualitas produksinya yang akan menentukan harga dan nilai jual tembakau”, Jelas,Supardi, Kadin Ketahanan Pangan dan Pertanian.

“Beberapa hal yang membatasi produksi tanaman tembakau antara lain adalah cara budidaya, hama dan penyakit tanaman tembakau serta perlakuan panen sampai pasca panen tanaman tembakau, untuk itulah materi tersebut disampaikan di kegiatan work shop ini oleh 3 orang widyaiswara dari BPSIP TAS”,tambahnya.

Widyaiswara pertama yaitu ibu Rully, Ssi, MSc sebagai pemulia tanaman tembakau berusaha telah menjelaskan tentang beberapa varistas tanaman tembakau dan cara pemurnian varietas tanaman tembakau khususnya varietas lokal karena varietas lokal sudah tidak murni lagi karena tanaman tembakau mudah melakukan kawin silang sehingga menghasilkan varietas yang berbeda dan menyimpang dari varietas indukannya. Pertumbuhan yang baik untuk menghasilkan produksi yang maksimal harus berasal dari benih dan bibit yang baik pula, vrietas tanaman tembakau yang sudah tidak murni tidak dapat menghasilkan hasil yang optimal untk itu perlu dilakukan pemurnian varitetas untuk hasil yang maksimal.
Widyaiswara yang kedua yaitu Dr Ronni Syaputra, SP menyampaikan materi tentang budidaya dan pemeliharaan tanaman tembakau, yang merupakan salah satu aspek yang menjadi pembatas produksi tembakau. Narasumber menyampaikan bahwa budidaya dimulai dari pembibitan, transplanting, pengairan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman tembakau dan juga kegiatan panen. Syarat tumbuh harus terpenuhi untuk menghasilkan tembakau dengan produksi yang maksimal baik ketinggian tempat, kondisi tanah baik struktur juga Ph tanah, pengelolaan lahan agar tidak ada genangan air dengan pembuatan guludan. Pemeliharaan tanaman temabkau juga menentukan produksi dan kualitas daunnya utamanya pemeliharaan untuk pemupukan tanaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pemangkasan tunas air dan topping serta yang tidak kalah penting nya adalah penentuan masa panen untuk daun tembakau. Penggunaan pupuk menentukan kualitas daun tembakau karena akan meningkatkan kadar nikotin dan pemanenn yang tepat akan meningkatkn kualitas daun tembakau dari segi rupa, rasa dan aroma nya.
Penyampaian narasumber ke tiga yaitu ibu Suminar Diyah Nugraheni, STP menyampaiakn tentang pengelolaan pasca panen daun tembakau selain untuk tembakau rajangan yaitu dengan digunakan sebagai bahan utama parfum dari penyulingan minyak atsiri dari daun tembakau, selain itu juga sebagai bahan pembuatan pestisida nabati.
Kunjungan di BPSIP TAS Karangploso memberikan wacana baru bagi petani tembakau untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya tentang budidaya tembakau yang baik untuk meningkatkan produksi temabakau secara kuantitas dan kualitas serta pemanfaatan daun tembakau selain untuk tembakau rajangan.(herit, publikasi)

Baca Juga  PT. SUMBER MESTHI

Tinggalkan Komentar

Close Ads X